Selasa, 09 Oktober 2012

ADA APA DENGAN TAWURAN??

Akhir-akhir ini sangat tidak asing dari telinga kita dengan kata-kata tawuran. Semua kasus tawuran keluar begitu saja akibat ternyadinya tawuran hebat yang menyebabkan tewasnya korban yang tidak tahu apa-apa atau orang yang tidak ikut tawuran. Mengapa orang yang tidak melakukan harus bertanggung jawab? Siapa yang harus dipersalahkan dengan adanya fenomena ini?

 Tawuran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Tawuran adalah fenomena yang sering terjadi di Indonesia dari dulu yang bahkan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Mengapa tindakan buruk seperti ini dapat menjadi tradisi atau budaya dari negara kita?

PENYEBAB TAWURAN
Ada banyak faktor yang  menyebabkan tawuran, tapi hanya ada 1 penyebab tawuran yaitu karena hal yang sepele. Hal yang seharusnya dengan akal sehat tidak akan melakukan hal berbahaya seperti tawuran hanya karena masalah itu. Jadi mengapa bisa terjadi? Terjadinya tawuran didukung oleh banyak faktor sehingga masalah sepele yang bisa dihapus dengan kata "maaf" saja dapat menjadi tawuran yang mengakibatkan banyak korban.

FAKTOR YANG MENDUKUNG
Faktor yang mendukung adanya tawuran yang pertama adalah keluarga. Keluarga adalah lingkungan terkecil dari perkembangan seorang anak. Semua ideologi atau kebiasaan dan lain-lain yang didapat oleh orang tua sebagian besar akan diturunkan ke anaknya karena interaksi antara kedua pihak. Sehingga apabila keluarga sedari anak kecil sudah diajarkan untuk bertindak untuk lebih menggunakan otak dari pada otot maka kemungkinan besar anak-anak yang melakukan tawuran akan semakin sedikit. Selain itu perhatian orangtua juga sangat dibutuhkan agar seorang anak tidak masuk ke pergaulanyang salah.

Faktor yang kedua adalah diri anak itu sendiri. Peran keluarga memeng penting karena menjadi fondasi dari kehidupan anak itu, akan tetapi yang memutuskan untuk bertindak adalah dirisendiri sehingga dirisendiri harus bisa membatasi setiap kegiatannya dan apa yang dia lakukan.

Faktor berikutnya adalah lingkungan masyarakat. Anak yang sudah terbiasa dengan lingkungan yang keras maka anak tersebut akan menjadi anak yang keras. Sehingga dapat diketahui pula bahwa lingkungan masyarakat ikut mempengaruhi sifat seseorang. Dalam hal ini masyarakat harus berupaya untuk menciptakan kedamaian agar sifat jahat seorang anak yang sedang bertumbuh tidak berkembang.

Dan banyak pula faktor-faktor pendukung lainnya akan tetapi yang telah dijabarkan diatas merukan faktor-faktor utama dalam terjadinya tawuran.Sehingga pihak yang harus bertanggung jawab dari tawuran yang utama adalah keluarga karena tidak bisa mendidik anaknya dengan baik, kemudian masyarakat karena mempengaruhi tindakan-tindakan yang tidak sepantasnya serta pemerintah yang tidak dapat memberikan efek jera kepada pelaku tawuran dan kemudian adalah dirinya sendiri karena mau ikut terhasut atau lebih memilih otot dari pada otak. Maka pihak yang perlu disalahkan adlaah semua pihak.


Pemerintah sudah banyak melukukan solusi untuk mengurangi bahkan menghilangkan budaya tawuran ini, yaitu dengan membangun gelanggang olahraga. Akan lebih baik apabila gelanggang olahraga ini digunakan untuk mengadakan lomba dengan hadiah yang cukup agar para pelajar lebih berminat melakukan kegiatan olahraga dibandingkan adu otot yang berbahaya. Kemudian peran keluarga atau lingkungan terkecilnya untuk mengawasi agar mereka tidak masuk ke lingkungan yang anarkis. Terakhir adalah keinginan pribadi dari seorang anak generasi masa depan Indonesia untuk selalu berpikir jernih dalam melakukan tindakannya. Apabila hal-hal ini dapat dilakukan mungkin tawuran di Indonesia jadi dapat berkurang, karena untuk menghilangkan tindakan yang sudah menjadi budaya ini bukanlah perkara yang mudah. Sehingga semua pihak dibutuhkan yaitu agar tidak ada lagi bibit-bibit pelaku tawuran.





SUMBER:
http://www.tutorialto.com/pendidikan/1127-pengertian-tawuran.html