Senin, 05 Desember 2011

Manusia dan Penderitaan


Kekalutan Mental
Kekalutan mental biasa kita sebut dan ketahui dengan penderitaan batin akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi masalah dalam hiidupnya yang membuat seseorang bertingkah laku diluar kewajaran.

Gejala permulaan seseorang yang mengalami kekalutan mental bisa terlihat secara fisik maupun batin seperi contohnya :

1.  Secara fisik bisa dilihat/dirasakan dengan gejala yang kita alami pada jasmani kita, contohnya merasakan demam, pusing, nyeri pada lambung, dan flu.

2. Secara batin bisa Nampak dengan rasa cemas, sakit hati, cemburu, ketakutan, apatis, atau patah hati.

Seseorang yang mengalami kekalutan mental akan mengalami beberapa tahapan seperti :
a. Gejala jasmani dan rohani muncul, misalnya cemas, takut, atau sekadar pusing.
b. Cara bertahan yang salah. Orang yang mengalami kekalutan mental cenderung memilih cara bertahan yang salah (negative) yaitu menarik diri / mundur dari masalah. Pada orang lain yang tidak mengalami kekalutan mental akan menghadapi masalahnya sehingga tidak menekan perasaan. Jadi bukan melarikan diri tapi menghadapi masalah dan memecahkan persoalannya.
c. Kekalutan merupakan titik patah (break down) dan orang tersebut mengalami gangguan
Contoh kasus:
Sebagai manusia, kita adalah makhluk yang kompleks, selain rasa cinta dan kasih sayang, kita juga memiliki penderitaan seperti salah satunya adalah kekalutan mental.
Sebagai contoh dalam kehidupan kita sehari-hari misal seorang siswa yang akan menjalani presentasi atau ulangan akhir besok, pasti akan merasakan grogi yang hebat, biasanya timbul gejala-gejala fisik maupun batin. Atau misalnya seorang remaja yang mengalami patah hati karena penolakan cinta, jiwanya akan mengalami kekalutan walaupun hanya bersifat sementara. Atau juga seorang yang diberikan tanggung jawab, namun dia melakukan kesalahan besar yang membuat namanya tercoreng, pada tipe orang seperti ini (mayoritas) biasanya lebih memilih untuk menarik diri dari masalah. 

Dari penjelasan diatas, opini saya adalah, kita sebagai makhluk Tuhan yang tak lepas dari masalah alangkah baiknya menguatkan mental kita dan tidak menganggap masalah itu sesuatu yang harus dihindari tetapi sesuatu yang HARUS diselesaikan. Karena menghindari masalah bukan cara untuk menghilangkan masalah tersebut tetapi hanya menunda waktu kita menyelesaikannnya. Dengan kita tidak memasukan ke hati dan pikiran, maka kecil juga risiko kita mengalami tekanan perasaan dan kekalutan mental yang besar. Dengan hal itu penderitaan dan kekalutan mental bisa kita hindari. 








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar