Selasa, 06 November 2012

Pemuda

Pemuda adalah generasi muda penerus bangsa. Semua pemuda di Indonesia tanpa terkecuali ikut berperan dalam pembangunan bangsa. Pembangunan bangsa pada Indonesia sudah cukup lambat. Semua itu dikarenakan Indonesia tidak bisa mendidik para pemuda. Rasa nasionalis pada para pemuda sudah mulai memudar. Kecintaan pada Indonesia mulai hilang. Mengapa hal ini bisa terjadi??Rasa nasionalis muncul karena rasa kebanggan seseorang terhadap negaranya. Tapi apakah yang terjadi apabila negara yang menaunginya tidak membuat seseorang merasa bangga?? 


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai tempat pariwisata yang indah. Selain itu Indonesia sebagai negara tropis memiliki suhu hangat dan tanah yang subur. Seharusnya pemuda bangga kepada Indonesia seperti para pemuda jaman kemerdekaan yang dengan bangganya dapat mengambil kemerdekaan dari para penjajah.


Pada dasarnya Indonesia memang membanggakan tapi apa yang terjadi sekarang??
Terdapat 12 indikator yang dipakai lembaga fund for peace untuk mengukur indeks negara gagal. ada 4 indikator dalam bidang sosial. Pertama, munculnya tekanan demografis. Dalam konteks Indonesia ini, berarti kin tidak terkendalinya pertumbuhan penduduk karena tidak berhasilnya program keluarga berencana dan makin menumpuknya penduduk di kota-kota atau wilayah tertentu.

Kedua, semakin masifnya jumlah pengungsi dan pelarian warga masyarakat tertentu dari kediaman mereka, sehingga menciptakan situasi kemanusiaan darurat. Memang tidak ada pengungsi dalam jumlah masif di Indonesua, tetapi masih terdapat kalangan masyarakat seperti penganut Ahmadiyah di NTB yang terusir dari kampung mereka.

Indikator sosial ketiga adalah meluasnya tindakan kekerasan balas dendam antara satu kelompok masyarakat dan kelompok lain. Indikator ini tampaknya kian meluas di kalangan masyarakat kita. Konflik dan kekerasan di antara berbagai kelompok masyarakat yang secara eufi mis tik disebut media sebagai ‘ormas’, yang se benarnya adalah organisasi semacam Pemuda Pancasila (PP), Forum Betawi Rembug (FBR) atau Forkabi, dan semacamnya. Bisa juga termasuk ke dalam indikator ini adalah kekerasan antarwarga kampung atau satu suku dengan lainnya di Papua, atau kekerasan di antara kelompok eks GAM di Aceh. 

Negara tidak atau belum berhasil menghentikan tindakan kekerasan balas dendam dan melindungi setiap dan seluruh warga dari aksi main hakim sendiri. Keempat, meningkatnya lingkungan kumuh di wilayah-wilayah miskin. Lingkungan kumuh di Jakarta, misalnya, di bawah jalan layang tol atau tanah kosong tertentu seolah tidak bisa diatasi pemerintah. 

Sedangkan dua indikator dalam bidang ekonomi boleh jadi juga mencemaskan dalam batas tertentu. Keduanya adalah meningkatnya kesenjangan keadaan ekonomi di antara berbagai kelompok masyarakat dan sangat merosotnya ekonomi. Jika kesenjangan ekonomi terlihat kian jelas dalam masyarakat kita, tetapi ekonomi Indonesia secara keseluruhan jauh daripada merosot. Sebaliknya, kelas menengah terus bertumbuh. 

Dalam bidang politik, terdapat enam indikator. Pertama adalah kriminalisasi dan atau delegitimasi negara. Kedua, merosotnya pelayanan publik. Ketiga, penghentian atau penerapan hukum tertentu secara sewenang-wenang bersamaan dengan peningkatan pelanggaran HAM. Keempat, peningkatan operasi aparat keamanan yang bergerak seolah menjadi negara dalam negara. Kelima, peningkatan faksi-faksi politik yang terlibat konflik terus-menerus, dan keenam ialah peningkatan intervensi agen atau kekuatan politik eksternal. 


Setelah mengetahui hal tersebut apakah kebanggaan atas Indonesia masih dapat dipertahankan?? Indonesia termasuk dalam negara gagal, negara terkotor, negara terkorupsi, apakah masih dapat memunculkan nasionalisme??

Karena itu, ini semua adalah tugas para pemerintah untuk menjaga nama baik Indonesia dengan tidak mementingkan diri sendiri sehingga Indonesia dapat menjadi negara maju yang dapat membanggakan para pemuda. Sehingga para pemuda dapat memiliki rasa nasionalisme sehingga dapat dengan bangga mengaku sebagai agen pembangunan dan perubahan bangsa.




Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar